Universitas Telkom Melaksanakan Pengabdian Masyarakat terhadap rumah sakit Oetomo Bandung dengan tema “Pelatihan Public Speaking untuk Nakes (Tenaga Kesehatan)”

Universitas Telkom Melaksanakan Pengabdian Masyarakat terhadap rumah sakit Oetomo Bandung dengan tema “Pelatihan Public Speaking untuk Nakes (Tenaga Kesehatan)”

Universitas Telkom Melaksanakan Pengabdian Masyarakat terhadap rumah sakit Oetomo Bandung dengan tema “Pelatihan Public Speaking untuk Nakes (Tenaga Kesehatan)”

Bandung, Telkom University | Tak bisa dipungkiri bahwasanya setiap bidang pekerjaan memerlukan skill komunikasi yang memadai untuk menghubungkan individu dengan individu ataupun kelompok dengan kelompok. Tak lain dalam bidang tenaga kerja di ranah kesehatan memerlukan skill public speaking yang apik dikarenakan banyaknya keperluan untuk berhubungan dengan orang sekitar seperti pasien, rekan kerja, bahkan lingkungan sekitar. Untuk mengasah skill public speaking pada tenaga kesehatan di rumah sakit Oetomo maka diadakanlah acara abdi masyarakat yang diselenggarakan oleh Universitas Telkom. Acara yang diadakan secara luring atau offline dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Juli 2023 ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang merupakan kerjasama antara Fakultas Komunikasi dan Bisnis dengan Oetomo Hospital mengusung tema “Pelatihan Public Speaking untuk Nakes (Tenaga Kesehatan)”

 

Acara dimulai dengan pembukaan dan pemberian sambutan oleh direktur rumah sakit Oetomo yaitu bapak dr. M. Sri Satrio Ajie Wicaksono. Acara ini diisi oleh dua pemateri luar biasa yang merupakan dosen dari Universitas Telkom yaitu ibu Almira Shabrina, S.I.Kom., M.A dan Ibu Anggian Lasmarito Pasaribu, M.A. membahas tentang bagaimana cara mengasah skill public speaking yang bisa digunakan oleh nakes atau tenaga kesehatan.

 

Salah satu masalah yang menjadi kekhawatiran bagi tenaga kerja yang menghabiskan banyak waktunya untuk berkomunikasi dengan orang lain adalah 75% orang dewasa masih memiliki ketakutan untuk berbicara di depan umum. Dalam lapangan pekerjaan yang menjadikan hubungan dengan pihak lain sangat penting, peran public speaking menjadi masalah vital yang harus diasah dan dilatih sebaik mungkin. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap pasien dan memberikan informasi yang baik dan positif terhadap nakes yang menerima materi.

 

Public speaking memiliki empat tujuan dan tugas utama seperti yang dipaparkan oleh pemateri yaitu promotif, prentif, kuratif dan rehabilitatif. Hal ini mengindikasikan bagaimana public speaking bukan hanya untuk urusan fisik saja namun juga berkaitan dengan bagaimana public speaking yang efektif bisa tercapai apabila informasi yang diberikan kepada pasien disampaikan menggunakan bahasa yang sederhana. Dengan cara tersebut maka nakes bisa memberikan edukasi yang baik kepada pasien. Selain itu juga pemateri menggaris bawahi bahwa public speaking memiliki peran penting untuk membangun nama baik nakes dan rumah sakit terkait. Selain itu terdapat 5 hal yang harus diperhatikan dalam public speaking yaitu penguasaan konten, penyampaiannya yang efektif, keterampilan individu dalam komunikasi non verbal, manajemen waktu, dan bagaimana cara seseorang mengatasi kecemasan.

Dipenghujung pematerian, dilakukan sesi games dan studi kasus dimana peserta diminta untuk menuliskan ketakutan dan kendala ketika melakukan public speaking ketika berhadapan

 

dengan pasien dalam post it yang dibagikan oleh pemateri. Dari hasil kertas yang dibagikan, secara garis besar banyak nakes yang merasa panik, cemas, grogi, takut menerima pertanyaan dari luar, takut blank, takut tidak sopan, dan tidak menguasai materi sebagai kendala utama berbicara didepan umum. Dengan ini diberikan pembekalan praktik dan simulasi bersama pemateri untuk mengatasi permasalah yang dialami oleh nakes.

 

Dalam sesi tanya jawab terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan oleh nakes terhadap pemateri. Salah satunya adalah bagaimana cara mengatasi perasaan grogi apabila nakes diminta untuk melakukan sosialisasi. Pemateri menjawab dengan tips and trick yaitu banyak berlatih dan membangun kedekatan dengan masyarakat agar lebih mudah untuk berkomunikasi.

 

Acara diakhiri dengan penutupan yang dilakukan oleh master of ceremony setelah itu diadakan pembagian doorprize e-wallet kepada peserta yang aktif sepanjang acara berlangsung dan tak lupa dilaksanakannya sesi dokumentasi bersama.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *